Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) adalah jaringan nasional yang dipimpin oleh komunitas yang didirikan, dijalankan dan didedikasikan untuk pekerja seks di Indonesia. OPSI dibentuk pada 28 Oktober 2009 dengan tujuan untuk memperjuangkan terpenuhinya hak-hak konstitusi pekerja seks sebagai warga negara, menghilangkan stigma terhadap pekerja seks, mendorong terlibatnya pekerja seks secara penuh dalam pengambilan kebijakan program penanggulangan HIV & AIDS, dan mendorong adanya pengakuan negara Indonesia atas status pekerja seks.
Keanggotaan OPSI terdiri dari pekerja seks dan mantan pekerja seks, baik perempuan, transgender maupun laki-laki. Saat ini, OPSI tergabung sebagai anggota Asia Pasifik Network of Social Workers (APNSW) dan NSWP (Global Network of Sex Work Projects).
Tidak hanya memperkuat kapasitas internal lembaga, OPSI juga terus membangun kemitraan dengan lembaga-lembaga lain. Hingga 2012, kegiatan-kegiatan OPSI banyak didukung oleh Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menggunakan dana Global Fund dan dukungan-dukungan dari lembaga lain seperti UNDP dan UNFPA. Pada 2013, dengan dukungan dari USAID melalui SUM2, OPSI mampu memperluas wilayah kerjanya hingga ke Papua. OPSI menjadi mitra Aidsfonds untuk implementasi Stepping Up Stepping Out (SUSO) di Indonesia pada 2013-2015, suatu program pemberdayaan ekonomi bagi pekerja seks di 11 negara di Afrika, Asia Tenggara dan Amerika Latin. Kemitraan dengan Aidsfonds dilanjutkan dengan dua program lainnya, Bridging the Gaps (BTG) dan Partnership to Inspire, Transform and Connect the HIV response (PITCH) dari 2016 hingga 2020.
Pada 2018, OPSI menjadi sub-sub-recipient (SSR) untuk Global Fund’s New Funding Model (GF NFM) Untuk program community system strengthening – enabling environment and access (di bawah sub- recipient (SR) Indonesia AIDS Coalition/IAC) dan untuk program technical assistance intervensi pekerja seks perempuan (di bawah SR UNFPA) untuk periode 2018-2020. Bersama Jaringan Indonesia Positif (JIP), OPSI bekerja di 11 kabupaten/kota di Indonesia. OPSI juga menerima dukungan dari Red Umbrella Fund (RUF) untuk penguatan organisasi (termasuk tata kelola organisasi) dan dari APNSW untuk proyek Key Population Research and Advocacy (KPRA), termasuk kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas.
Pada 2019, Koordinator Nasional OPSI menjadi salah satu anggota Country Coordinating Mechanism (CCM) untuk Global Fund di Indonesia.
Visi:
Mewujudkan negara yang menjalankan kewajibannya dalam menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia dari pekerja seks di Indonesia, serta memberdayakan pekerja seks di Indonesia.
Misi:
- Membangun kesadaran kritis hak asasi manusia pada pekerja seks di seluruh Indonesia
- Mendorong negara dalam melaksanakan kewajibannya akan penegakan hak asasi manusia kepada pekerja seks di Indonesia.
- Mendorong keterlibatan pekerja seks dalam pengambilan kebijakan di segala aspek.
- Menggalang dan memperkuat solidaritas di kalangan pekerja seks seluruh Indonesia.
- Mendorong keterlibatan pekerja seks dalam upaya penanggulangan IMS, termasuk HIV & AIDS.